PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian

FGD Inventarisasi dan Identifikasi Kebutuhan Standar Instrumen Pertanian Spesifik lokasi




BSIP Lingkungan Pertanian menghadiri Focus Group Discussion (FGD) untuk menghasilkan dokumen kebutuhan SNI spesifik lokasi sesuai dengan kebutuhan pengguna/pelaku utama/pelaku usaha/lembaga penerap di D.I. Yogyakarta yang diadakan oleh Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Yogyakarta. FGD ini menghadirkan narasumber lain yaitu Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, MP., M. Sc dari Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Ir. Paryoto, MP yang merupakan Ketua Ikatan POPT Indonesia (IPOPTI). Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan dalam rangka inventarisasi dan identifikasi kebutuhan standar instrumen pertanian spesifik lokasi. Setelah penyampaian materi dari narasumber, masing-masing peserta FGD yang terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Kelompok Tani serta POPT Kabupaten Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta menyampaikan pengalaman dalam penerapan pertanian ramah lingkungan pada komoditas padi, bawang merah, dan cabai dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati dan pupuk organik.BSIP Lingkungan Pertanian yang diwakili oleh Ina Zulaehah, SP., M. Sc dan Suharsih, S.Si menyampaikan materi mengenai Standardisasi Pertanian Ramah lingkungan. Pada akhir acara dilakukan pembingkaian FGD oleh Dr. Soeharsono, S.Pt., M. Si (Kepala BPSIP D.I. Yogyakarta). Pertanian yang ramah lingkungan harus efisien serta bijak dalam memanfaatkan input produksi usaha tani (lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja) sehingga konservasi lingkungan dapat terjaga. Selain itu juga disampaikan bahwa kondisi tanah sangat penting karena dapat mengindikasikan bahan organik, populasi, dan jenis mikroba yang ada didalamnya. Selanjutnya produk pertanian ramah lingkungan yang baik dapat diindikasikan dari mutu produk yang dihasilkan.