PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian

Teknologi Embung untuk Adaptasi Perubahan Iklim




Ketersediaan air pada lahan sawah tadah hujan sangat tergantung dari curah hujan. Pada saat musim kemarau umumnya lahan tidak dapat ditanami, karena air tidak tersedia. Embung salah satu teknologi adaptasi ketidakpastian iklim khususnya untuk lahan tadah hujan. Untuk mengatasi kekeringan, maka salah satu strategi yang paling murah, cepat dan efektif serta hasilnya langsung terlihat adalah dengan memanen aliran permukaan dan air hujan di musim penghujan melalui daerah tangkapan air. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenfaatkan limpahan air hujan adalah dengan membangun embung. Manfaat Embung adalah untuk rrigasi lahan-lahan tadah hujan saat musim kemarau; memenuhi kebutuhan air bersih di daerah tadah hujan, dan sebagai tempat memelihara ikan. Kriteria suatu wilayah bisa dibuat embung yaitu Sifat Tanah : Agar fungsi sebagai penampungan air dapat terpenuhi, embung sebaiknya dibuat pada lahan dengan tanah liat berlempung; Sumber Air : Embung sebaiknya dibuat dekat dengan saluran air supaya pada saat hujan air permukaan tanah mudah mengalir ke embung; dan Kemiringan/topografi lahan : Embung sebaiknya dibuat pada areal pertanaman datar atau bergelombang dengan kemiringan antara 8 – 30 %.