PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian

Monitoring pompanisasi dan irigasi perpompaan di Kab. Rembang




Rabu (5/6), Kegiatan kali ini berada di Kecamatan Sumber dan Kecamatan Lasem. Lokasi pertama yang didatangi adalah desa Kedungasem Kecamatan Sumber. Melihat embung yang digunakan sebagai sumber air pengairan lahan sawah di sekitar, namun embung ini pun memerlukan sumber air dari embung Randugunting. Embung Kedungasem dapat mengairi 15 ha sawah. Lokasi yang kedua di desa Sekarsari. Kondisi persawahan sangat bagus karena tercukupi air yang berasal dari daerah irigasi (DI) Dungsapen. Permasalahan yang terjadi di Kecamatan Sumber sekarang adalah kekurangan air sehingga terancam poso 70 ha lahan padi. Petani mengeluhkan juga mengenai pompa bantuan yang baru saja diterima, dimana mesin akan mati sendiri bila terlalu panas, sehingga petani harus sering mengecek saat mengalirkan air menggunakan pompa. Selain itu ada juga kerusakan talud di Desa Sekarsari sehingga lahan sesudah talud rusak tidak mendapatkan air karena air bocor dan kembali ke sungai. Untuk sementara masalah talud ini diatasi oleh petani sendiri dengan memasang plastik di sepanjang talud yang bocor. Kegiatan dilanjutkan ke Kecamatan Lasem didampingi oleh Ibu Parmi selaku penyuluh di desa Karasgede, tim monitoring melihat 3 lokasi yang berbeda-beda cara pengairannya. Pertama di kelompok tani Katon Guyub III pengairan langsung dari sungai disalurkan ke pipa sejauh 500 m menuju sawah. Pompa ukuran 3 inch dapat mengairi 15 ha lahan. Kemudian ke lokasi kedua di kelompok tani Katon Guyub I, disini air dari sungai ditampung dulu di bak penampungan kemudian disalurkan ke sawah. Sedangkan yang ketiga di kelompok tani Katon Guyub II pengairan sawah padi mengunakan sumur kedalaman 12 m. Sumur dapat mengairi 2-3 ha sawah. Hampir seluruh petani mempunyai sumur masing-masing untuk mengairi sawahnya di saat sungai sudah tidak dapat membantu pengairan karena airnya asin akibat intrusi air laut. Saran dari Ka BPSI Lingkungan Pertanian kelompok tani diminta mengajukan bantuan cekdam ke dinas, agar bisa dibiayai dari kegiatan pompanisasi.